Thursday, November 3, 2016

TEORI HIRARKI KEBUTUHAN ABRAHAM MASLOW



Teori Hirarki Kebutuhan Maslow
Dalam tingkah laku manusia, Maslow memiliki asumsi dasar, bahwa tingkah laku manusia dapat ditelaah melalui kecenderungannya dalam memenuhi kebutuhan hidup, sehingga bermakna dan terpuaskan. Untuk itu Maslow menempatkan motivasi dasar manusia sebagai sentral teorinya.
Manusia memiliki sifat dasar yang tidak akan pernah sepenuhnya merasa puas, karena kepuasan bagi manusia bersifat sementara. Ketika suatu kebutuhan terpuaskan maka akan muncul kebutuhan lain yang lebih tinggi nilainya, yang menuntut untuk dipuaskan, begitu pula seterusnya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEghOAe24kXz0Hjz7N8sDjZGK7fgaJR_WexW7ZB4mosUsMIn2fpE02x82ADtPKJ1fHIFQik6k0Gn_0Zd9c7XSlfAuFpDOVUIwE3ATSK4nnyXtfqCHc2FcfhgfGmFh1UahHNJyrO52VE5R-E/s400/maslow.png
Kebutuhan-kebutuhan itu juga bersifat psikologis, bukan semata-mata fisiologis. Kebutuhan-kebutuhan itu merupakan inti kodrat manusia, hanya saja mereka itu lemah, mudah diselewengkan dan dikuasai proses belajar, kebiasaan atau tradisi yang keliru. Kebutuhan dasar tersebut tersusun secara hierarki dalam strata yang bersifat relatif, yaitu:
1.     Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (Fa’ali/Phsyologic Needs)
2.     Kebutuhan akan rasa aman dan keselamatan ( Safety & Security Needs)
3.     Kebutuhan akan rasa cinta dan memiliki ( Love and Belonging Needs)
4.     Kebutuhan akan penghargaan (Esteen Need)
5.     Kebutuhan akan aktualisasi diri ( Self Actualization Need)
Kebutuhan-kebutuhan ini senantiasa muncul, meskipun dimungkinkan tidak secara berurutan, Dalam pengertian, bahwa kebutuhan yang paling dasar akan muncul terlebih dahulu dan mendesak untuk dipenuhi, dan jika kebutuhan ini sudah terpenuhi akan muncul kebutuhan berikutnya yang juga menuntut untuk dipenuhi. Namun dimungkinkan ada sebagian kecil orang yang kebutuhan dasarnya berbeda struktur hierarkinya disbanding dengan yang lain.

Implikasi Teori Maslow dalam Perilaku Organisasi
Memahami motivasi perilaku karyawan sangat penting untuk meningkatkan kualitas SDM perusahaan. Aplikasi dari hierarki kebutuhan Maslow berfungsi untuk memahami kebutuhan karyawan dan hal-hal yang dapat memotivasi karyawan. Perlu diingat pula, setiap orang berkeinginan untuk mencapai tingkat kebutuhan yang lebih tinggi. Keinginan mengaktualisasikan diri bukan hanya pemilik perusahaan tapi juga karyawan. Organisasi yang sukses adalah organisasi yang mampu memperhatikan, mendorong, dan mengembangkan potensi karyawan menjadi lebih berkembang.

SUMBER:
Nasrul, Erdy. (2000).  Pengalaman Puncak Abraham Maslow. Ponorogo: Center for Islamic and Occidental Studies CIOS-ISID Gontor.

No comments:

Post a Comment