Thursday, November 3, 2016

TEORI HARAPAN



3. Teori Harapan (Expectancy Theory). 
Teori harapan pada awalnya dikemukakan oleh Victor H. Vroom dan berikutnya dikembangkan oleh beberapa ahli-ahli lain dalam versi yang berbeda. Menurut teori harapan perilaku seseorang mencerminkan pilihan sadar yang didasarkan atas evaluasi atau perbandingan yang berbeda-beda (Wexley dan Yukl: 2005:108).

Teori Harapan ini didasarkan atas : 
a). Harapan (Expectancy), adalah suatu kesempatan yang diberikan akan terjadi karena perilaku. Harapan akan berkisar antara nilai negatif (sangat tidak diinginkan sampai dengan nilai positif (sangat diinginkan). Harapan negatif menunjukkan tidak ada kemungkinan sesuatu hasil akan muncul sebagai akibat dari tindakan tertentu, bahkan hasilnya bisa lebih buruk. Sedangkan harapan positif menunjukkan kepastian bahwa hasil tertentu akan muncul sebagai konsekuensi dari suatu tindakan atau perilaku;

b). Nilai (Valence), adalah kekuatan relatif dari keinginan dan kebutuhan seseorang. Suatu intensitas kebutuhan untuk mencapai hasil, berkenaan dengan preferensi hasil yang dapat dilihat oleh setiap individu. Bagi seorang individu, perilaku tertentu mempunyai nilai tertentu. Suatu hasil mempunyai valensi positif apabila dipilih, tetapi sebaliknya mempunyai valensi negatif jika tidak dipilih. 

c). Pertautan (Instrumentality), yaitu besarnya kemungkinan bila bekerja secara efektif, apakah akan terpenuhi keinginan dan kebutuhan tertentu yang diharapkannya. Indeks yang merupakan tolak ukur berapa besarnya perusahaan akan memberikan penghargaan atas hasil usahanya untuk pemuasan kebutuhannya.

Implikasi Teori Harapan dalam Perilaku Organisasi
Teori harapan digunakan dalam organisasi sebagai tolak ukur kinerja karyawan di masa mendatang.
a.      Ekspektasi
Suatu harapan pada perilaku karyawan sebagai tolak ukur karyawan tersebut dimasa mendatang apakah mendapatkan hasil atau harapan yang positif yaitu memiliki kinerja yang sesuai terget perusahaan dan sebaliknya
b.     Nilai
adalah kekuatan relatif dari keinginan dan kebutuhan seseorang. Suatu intensitas Dimana perilaku tertentu memiliki nilai tertentu bagi tiap individu sebagai motivasi.
c.      Instrumental
besarnya kemungkinan bila bekerja secara efektif, apakah akan terpenuhi keinginan dan kebutuhan tertentu yang diharapkannya. Inilah tolak ukur perusahaan untuk memberikan sebuah penghargaan kepada karyawannya ayng bekerja secara efektif dan memiliki kinerja yang baik

SUMBER:
http://teknikkepemimpinan.blogspot.co.id/2011/04/teori-motivasi.html

No comments:

Post a Comment